MADIUN - Direktur Produksi & Teknologi Yunendar Aryo Handoko mengatakan bahwa pemerintah belum memaksimalkan kapasitas PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) di pasar dalam negeri.
"Padahal INKA masih dominan menguasai pasar dalam negeri dalam hal pemesanan kereta api," kata Yunendar kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Jumat (22/3/2013).
Yunendar menyatakan, saat ini pemerintah hanya menawarkan 70 kereta ekonomi, belum pernah menawarkan 100 atau lebih pesanan kereta ekonomi kepada INKA. Namun pemesan harus memalui prosedur yang benar dan tidak bersifat dadakan.
"Sebenarnya inka lebih senang order 100 waktu produksi selama 2 tahun, ini baru inka bisa, kalo dadakan tidak bisa, dan Karena dari pemerintah pun belum ada tawaran untuk membuat lebih dari 100, " ungkapnya.
Menurut Yunendar, INKA baru menguasai pasar dalam negeri sebesar 50 persen. "Potensi inka belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal, dan ini sayang sekali, padahal kapasitas inka masih perlu dimaksimalkan agar order terpenuhi," terangnya.
Selain itu, INKA terus mengembangkan. Usahanya dengan melihat suasana pasar terlebih dahulu," sama dengan seperti perhutani dan pertanian yang ingin dibuatkan kereta untuk pengangkut hasil perhutani dan daging, kita pasti bisa buat, jangankan untuk hasil perhutani dan daging, buat manusia aja kita bisa toh," tutupnya.
Yunendar berharap, pemerintah bisa mendorong PT Inka untuk terus menguasai pasar dalam negeri dan bisa juga di pasar luar negeri, dengan catatan peran pemerintah dalam hal pajak dan bea masuk atau keluar dikompetitifkan.
"Sama halnya china, dia bisa membuat kapasitas kereta dengan spesifikasi yang sama namun harganya lebih murah, itu karena peran pemerintahnya yang mendukung," tambahnya.
MADIUN - Direktur Produksi & Teknologi Yunendar Aryo Handoko mengatakan bahwa pemerintah belum memaksimalkan kapasitas PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) di pasar dalam negeri.
"Padahal INKA masih dominan menguasai pasar dalam negeri dalam hal pemesanan kereta api," kata Yunendar kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Jumat (22/3/2013).
Yunendar menyatakan, saat ini pemerintah hanya menawarkan 70 kereta ekonomi, belum pernah menawarkan 100 atau lebih pesanan kereta ekonomi kepada INKA. Namun pemesan harus memalui prosedur yang benar dan tidak bersifat dadakan.
"Sebenarnya inka lebih senang order 100 waktu produksi selama 2 tahun, ini baru inka bisa, kalo dadakan tidak bisa, dan Karena dari pemerintah pun belum ada tawaran untuk membuat lebih dari 100, " ungkapnya.
Menurut Yunendar, INKA baru menguasai pasar dalam negeri sebesar 50 persen. "Potensi inka belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal, dan ini sayang sekali, padahal kapasitas inka masih perlu dimaksimalkan agar order terpenuhi," terangnya.
Selain itu, INKA terus mengembangkan. Usahanya dengan melihat suasana pasar terlebih dahulu," sama dengan seperti perhutani dan pertanian yang ingin dibuatkan kereta untuk pengangkut hasil perhutani dan daging, kita pasti bisa buat, jangankan untuk hasil perhutani dan daging, buat manusia aja kita bisa toh," tutupnya.
Yunendar berharap, pemerintah bisa mendorong PT Inka untuk terus menguasai pasar dalam negeri dan bisa juga di pasar luar negeri, dengan catatan peran pemerintah dalam hal pajak dan bea masuk atau keluar dikompetitifkan.
"Sama halnya china, dia bisa membuat kapasitas kereta dengan spesifikasi yang sama namun harganya lebih murah, itu karena peran pemerintahnya yang mendukung," tambahnya.
MADIUN - Direktur Produksi & Teknologi Yunendar Aryo Handoko mengatakan bahwa pemerintah belum memaksimalkan kapasitas PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) di pasar dalam negeri.
"Padahal INKA masih dominan menguasai pasar dalam negeri dalam hal pemesanan kereta api," kata Yunendar kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Jumat (22/3/2013).
Yunendar menyatakan, saat ini pemerintah hanya menawarkan 70 kereta ekonomi, belum pernah menawarkan 100 atau lebih pesanan kereta ekonomi kepada INKA. Namun pemesan harus memalui prosedur yang benar dan tidak bersifat dadakan.
"Sebenarnya inka lebih senang order 100 waktu produksi selama 2 tahun, ini baru inka bisa, kalo dadakan tidak bisa, dan Karena dari pemerintah pun belum ada tawaran untuk membuat lebih dari 100, " ungkapnya.
Menurut Yunendar, INKA baru menguasai pasar dalam negeri sebesar 50 persen. "Potensi inka belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal, dan ini sayang sekali, padahal kapasitas inka masih perlu dimaksimalkan agar order terpenuhi," terangnya.
Selain itu, INKA terus mengembangkan. Usahanya dengan melihat suasana pasar terlebih dahulu," sama dengan seperti perhutani dan pertanian yang ingin dibuatkan kereta untuk pengangkut hasil perhutani dan daging, kita pasti bisa buat, jangankan untuk hasil perhutani dan daging, buat manusia aja kita bisa toh," tutupnya.
Yunendar berharap, pemerintah bisa mendorong PT Inka untuk terus menguasai pasar dalam negeri dan bisa juga di pasar luar negeri, dengan catatan peran pemerintah dalam hal pajak dan bea masuk atau keluar dikompetitifkan.
"Sama halnya china, dia bisa membuat kapasitas kereta dengan spesifikasi yang sama namun harganya lebih murah, itu karena peran pemerintahnya yang mendukung," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar