31 Mar 2013

Tekel Giovinco, Cambiasso: Itu Kecelakaan

 Esteban Cambiasso. (Foto: Reuters)
MILAN - Kartu merah Esteban Cambiasso turut menghiasi kekalahan 1-2 Inter Milan atas Juventus pada laga lanjutan Serie A, Sabtu (30/3/2013). Hukuman tersebut didapatkan Cambiasso usai menekel keras pemain Juve, Sebastian Giovinco.

Pada laga bertajuk Derby d’Italia tersebut, pertandingan memang berjalan dengan tempo cepat dan cukup keras. Hingga klimaksnya, Cambiasso melakukan pelanggaran keras di kala laga akan berakhir.

Kejadian bermula kala Juve melakukan serangan lewat Giovinco, Cambiasso menjaga lini belakang Inter langsung mencoba memangkas bola tersebut. Sayang, terjangannya malah mengenai kaki kiri Giovinco, sementara bola sendiri telah lepas lebih dulu.

Giovinco yang jatuh tersungkur pun tak kuasa menahan sakit akibat tekel keras dari Cambiasso sampai menyulut amarah rekan setimnya. Alhasil, wasit Nicola Rizzoli menghukum Cambiasso dengan kartu merah.

Atas kejadian tersebut, Cambiasso menilai bahwa hal tersebut hanyalah sebuah kecelakaan semata. Dirinya pun mengaku tak memiliki niat untuk mencederai lawannya tersebut.

“Kejadian tersebut berbicara bahwa insiden saya pada laga melawan Juventus hanyalah sebuah kecelakaan,” ungkap Cambiasso kepada Inter Channel.

“Saya hanya melepaskan tekel yang sangat terlambat. Pada beberapa pertandingan saya kerap melakukan hal tersebut dan tak ada niatan bagi saya untuk mencederai atau mencelakakan kaki siapa pun,” sambungnya.

Cambiasso sendiri menuturkan bahwa dirinya telah meminta maaf secara langsung kepada Giovinco atas kejadian tersebut. "Saya pergi ke ruang ganti untuk melihat bagaimana kondisi Giovinco. Dia adalah seorang rekan dan saya tak ingin memberinya masalah apapun," tandasnya.

Strama: Juve Memang yang Terbaik!

 Andrea Stramaccioni. (Foto: Reuters)
MILAN - Inter Milan harus menelan kekalahan 1-2 dari Juventus dalam laga lanjutan Serie A, Sabtu (30/3/2013). Pelatih La Beneamata, Andrea Stramaccioni, mengaku menerima kekalahan timnya pada Derby d’Italia ini.

Sang Allenatore yang akrab disapa Strama ini menilai bahwa si Nyonya Tua memang klub terbaik di Serie A dan unggul dalam kualitas. Terlebih, Inter memang hanya memasang target finis di posisi tiga atau zona Liga Champions.

“Kami tetap mempertahankan target sebelumnya, karena sudah memperlihatkan permainan yang positif dalam laga ini. Juventus memang tim terbaik di Serie A, jadi kami tak menyesal dan kami sendiri memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan,” ungkap Stramaccioni, seperti dilansir Football-Italia.

Dalam laga yang berlangsung di Giuseppe Meazza itu, si Nyonya Tua berhasil membuka kemenangan lewat gol cepat Quagliarella saat laga baru berjalan tiga menit di babak pertama. Inter sendiri berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat gol Palacio pada paruh kedua.

Hingga akhirnya, Juve berhasil memastikan kemenangannya lewat gol yang dicetak oleh Alessandro Matri pada menit ke-60 dan menutup laga menjadi 1-2. Strama menilai kekalahan timnya dikarenakan kelengahan pada beberapa momen.

"Kami harus kebobolan terlalu cepat dan gol Fabio Quagliarella cukup mengejutkan. Dia berhasil memberi kemudahan untuk Juventus," ujar pelatih berusia 37 tahun tersebut.

"Kami sempat memperbaiki penampilan pada paruh kedua. Sayang sekali, kami menderita gol kedua dalam momen terbaik kami di pertandingan ini," pungkas Stramaccioni.

Kemenangan ini memantapkan posisi Juve sebagai capolista dengan total raihan 68 poin dari 30 laga. Sementara itu, La Beneamata harus puas berdiam diri di posisi kelima dengan raihan 47 poin.